Berita  

WADUH! Isi LPG Melon Tidak Sesuai , Rugikan Masyarakat

Ungaran – //DJALAPAKSI NEWS// | Peredaraan gas elpiji 3kg akkhir-akhir ini mulai normal kembali, pantauan DJALAPAKSI NEWS, Jum’at (7/3/25) stock di beberapa pangkalan khususnya kabupaten Semarang tidak di khawatirkan lagi, meskipun demikian .ada juga keluhan ibu-ibu di beberapa desa, yang merasa kecewa .elpiji 3kg sering di beli, isinya tidak sesuai yang di inginkan, kadang terisi ful, kadang terisi tidak sesuai, ada dugaan oknum yang sengaja mengurangi isi gas tersebut.

Kasus ketidaksesuaian isi tabung elpiji 3 kilogram (3kg LPG) yang ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia selalu terulang dan telah menjadi perhatian serius. Dalam temuan ini, Kementerian Perdagangan mengungkapkan potensi kerugian yang dirasakan masyarakat mencapai Rp18,7 miliar per tahunnya.

Ketidakberesan ini terungkap saat Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga melakukan pengawasan barang dalam keadaan terbungkus (BDKT) dan satuan ukuran terhadap produk elpiji 3 kilogram.

Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) meminta seluruh agen atau pangkalan gas elpiji 3 kilogram (kg) menyediakan alat timbang di toko masing-masing. Itu dibutuhkan agar masyarakat bisa mengecek langsung berat atau volume gas tabung melon yang akan dibeli.

“Konsumen harus diberi kesempatan untuk menimbang tabung gas elpiji 3 kg yang mau dibeli di pangkalan resmi. Apabila memang beratnya kurang, konsumen bisa memilih tabung lain,” ujar Ketua Umum Hiswana Migas Rachmad Muhamadiyah melalui keterangan tertulis, Jum’at (7/3/25).

Ia mengatakan elpiji 3 kg yang layak edar memiliki total berat kotor 8 kg yang terdiri dari berat tabung kosong 5 kg dan gas 3 kg. Selama ini, ada toleransi yang diberikan terhadap ketidaksesuaian yakni sebesar 1,5%

Sementara itu, Trubus Rahadiansyah, Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Publik Indonesia, memberikan pandangan kritis terhadap masalah ini. Ia menyoroti lemahnya pengawasan sebagai faktor utama dalam masalah ini.

“Ini adalah potret buruk dari pengawasan yang lemah terhadap pengisian gas elpiji yang sangat penting bagi kebutuhan publik. Seharusnya, temuan ini bukan sesuatu yang mengejutkan karena sudah sering terjadi. Pengawasan harus lebih komprehensif dengan strategi pencegahan yang matang,” ujar Trubus lewat chating whatsapp.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa masyarakat tidak memiliki instrumen untuk memeriksa berat tabung gas, yang mengakibatkan mereka menjadi rentan terhadap praktik kecurangan.

Ini menunjukkan bahwa ada masalah serius dalam distribusi dan pengendalian harga elpiji 3 kg. Pemerintah perlu membuat regulasi baru dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan agar masalah ini tidak terus berulang.

Pemerintah di harapkan dapat mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan masalah ketidaksesuaian isi tabung elpiji 3 kg. Maraknya kasus ini menunjukkan betapa rentannya masyarakat terhadap praktik-praktik curang.

Pemerintah harus hadir dan menegaskan komitmennya untuk melindungi konsumen dari kerugian akibat perilaku tidak bertanggung jawab dari pelaku industri.

 

Jurnalis: F03
Editor & IT: mangpujan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *