SANTAI, INI NGEMONG Ala RT/RW Perum Depot Kel Karangjati kec Bergas Kab Semarang

Karangjati – //DJALAPAKSI NEWS// | Ada saja ulah segelintir warga yang mengatas namakan seluruh warga Perum Depot Kel Karangjati kec Bergas Kab Semarang, demi memuaskan ego untuk memasang MMT versi baru dibeberapa titik sekaligus membuang MMT lama, yang berisi penolakan keras atas sekolahan yang berdiri legal sejak 29 Mei 2019 di wilayah komplek pemukiman warga setempat, padahal awal muncul provokasi baru pada Senin 25 November 2024 pukul 24.00 WIB yang lalu, warga sudah mengambil sikap memasang MMT di tempat lokasi itu dengan isi tujuan yang sama.

Hasil investigasi DJALAPAKSI NEWS, Rabu 12/3/25, ternyata pemasangan MMT tersebut sudah mendapat ijin RT, namun tidak ada pemberitahuan ke RW setempat, tentunya dengan pertimbangan terukur dan terkendali.

Terlihat wajah senyum simpul wali murid ketika membaca tulisan MMT yang sengaja dipasang pada beberapa titik strategis, saat mereka antar-jenput anak sekolah. Mereka cukup diam dan tidak protes apalagi marah, bahkan mengedepankan sopan santun ala nusantara.

“Pemasangan MMT yang isi himbauannya memang terkesan vulgar/egoisme, namun berdasarkan pengalaman Pemasangan MMT yang lama, semua aktivitas kedua belah pihak bisa berjalan dengan baik” Kata salah satu warga Perum Depot.

Sementara Ketua RT yang kurang berkenan disebut namanya, mengatakan “Semua tergantung individunya, yang penting dahulukan dulu kerukunan dan kekompakan serta tidak anarkis, inilah indahnya menghargai perbedaan dalam demokrasi” Ujarnya.

Ketua RT menambahkan “Santai aja, ini hanya ngemong warga, ala RT/RW Perum Depot Kel Karangjati kec Bergas Kab Semarang. Biarkan pembaca yang memberi nilai skore integritas pada isi tulisan MMT, itulah bentuk sanksi konsekuensinya” Katanya.

“Dalam bersosial di masyarakat, yang dinilai bukan pakaian agamais, titel panjang, bicara bijak, jago podium, tapi yang dinilai manfaat kebaikan prilaku kita ” Tegas Ketua RT.

Gampang-ganpang susah memang ketika di daulat warga untuk ngemong dan menjadi Ketua RT/RW, bukankah pemimpin berjiwa ngemong adalah pemimpin yang memiliki sifat lembut dan menyejukkan, serta peduli terhadap masyarakat.

Pemimpin berjiwa ngemong, sudah seharusnya:
Menjunjung transparansi
Mendahulukan kepentingan masyarakat
Memberi inspirasi dan teladan
Berkomunikasi dengan semua kalangan
Membuat program yang dapat berkomunikasi langsung dengan masyarakat
Mendengarkan dan memberikan solusi langsung dari masyarakat
Menjunjung nilai-nilai kejujuran, integritas, dan keahlian
Sigap dan cepat mengambil keputusan
Menegakkan aturan dengan tegas sekaligus lembut.

 

Jurnalis: MP
Editor & IT: mangpujan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *