Dalang Legendaris Ki Anom Suroto Tutup Usia, Dunia Pewayangan Berduka

SUKOHARJO –//DJALAPAKSINEWS//-  Dunia pewayangan kembali berduka. Kanjeng Raden Tumenggung Haryo Lebdo Nagoro, atau yang lebih akrab disapa Ki Anom Suroto, dalang legendaris yang selama puluhan tahun menjadi cahaya bagi dunia seni tradisi Jawa, menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis pagi (23/10/2025).

Sang maestro berpulang setelah berjuang melawan sakit jantung yang dideritanya. Lima hari terakhir hidupnya dihabiskan di ruang perawatan RS dr. Oen Solo, tempat di mana akhirnya takdir menjemputnya dengan tenang pada pukul 07.00 WIB.

“Sakit jantung, sudah lima hari dirawat. Meninggal jam 7 pagi tadi di RS dr. Oen Solo,” tutur Jatmiko, putra almarhum yang juga meneruskan jejak ayahnya sebagai dalang.

Kepergian Ki Anom Suroto seolah menorehkan garis sepi di panggung pewayangan Jawa. Gamelan yang biasa mengiringi suaranya kini berhenti berdentang, blencong tak lagi menyala, dan suara dalang yang menuntun kisah kebaikan serta kebijaksanaan kini tinggal kenangan.

Puluhan tahun, Ki Anom menjadi penjaga warisan luhur budaya Jawa. Lewat sabetan tangannya, tutur halusnya, dan pesan moral yang disisipkannya dalam setiap lakon, ia bukan sekadar dalang — ia adalah guru kehidupan, penutur nilai-nilai kemanusiaan lewat bahasa wayang.

Kini, sosok yang pernah menggetarkan panggung-panggung dari desa sampai istana itu telah pergi. Namun semangatnya, dedikasinya, dan cintanya pada budaya tak akan pernah padam. Lentera itu memang telah padam, tapi cahayanya akan terus hidup dalam setiap lakon yang dimainkan para penerusnya.

Selamat jalan, Ki Anom Suroto — Sang Penjaga Cahaya.

Indonesia kehilangan, tetapi sejarah akan terus mengingatmu. //Bang_Ali//.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *